Friday, October 7, 2016

#SIP ARSITEKTUR KOMPUTER DAN STRUKTUR KOGNISI MANUSIA


Arsitektur Komputer
Arsitektur Komputer adalah sebuah ilmu untuk tujuan perancangan sistem komputer. Tujuan seorang arsitek komputer adalah merancang sebuah sistem dengan kinerja yang tinggi dengan  biaya yang layak, memenuhi persyaratan- persyaratan lainnya. “Arsitektur Komputer” memberikan berbagai atribut pada sistem komputer yang dibutuhkan oleh seorang perancang software sistem untuk mengembangkan suatu progaram. Model konseptual arsitektur komputer memeberikan informasi sebagai berikut.
1.     Set instruksi
2.     Format instruksi
3.     Kode operasi
4.     Jenis-jenis operant
5.     Mode-mode pengalamatan operant
6.     Register
7.     Main memory space utilization (memory map)
8.     Alokasi ruang I/O (I/O map)
9.     Pengerjaan/penetapan interupsi dan prioritas
10.  Pengerjaan kanal-kanal DMA dan prioritas
11.  Teknik-teknik I/O yang digunakan berbagai perangkat
12.  Format-format perintah pengontrol I/O
13.  Format-format status pengontrol I/O

Struktur Kognisi Manusia
Menurut seorang tokoh yang bernama Ausabel ia mengemukakan bahwa struktur kognitif merupakan organisasi pengetahuan atau dengan kata lain bahwa struktur kognitif dapat disebut sebagai pengetahuan.Struktur kognitif seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang diperoleh dari lingkungan. Struktur kognitif terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau pengetahuan pun akan terus berkembang. Keadaan struktur kognitif yang berkembang inilah yang menjadi prasyarat bagi seseorang yang untuk mengasimilasi dan mengakomodasi pengetahuan atau informasi lain dari lingkungan sehingga struktur kognitif ini dapat memiliki kemampuan untuk berkembang.

Proses kognitif areanya sangat luas (proses berpikir, intelegensi, pengetahuan umum dan lain-lain). Disini kita hanya akan membahas antara intelegensi dan emosi. Intelegensi emosional adalah suatu kemampuan mengidentifikasi emosi yang dialami oleh diri sendiri dan orang lain dengan akurat, kemampuan mengekspresikan emosi dengan tepat, dan kemampuan mengatur emosi pada diri sendiri dan orang lain. Orang yang memiliki intelegensi emosional (EQ) yang tinggi mampu menggunakan emosi mereka untuk meningkatkan motivasi mereka, menstimulasi pemikiran yang kreatif, dan mengembangkan empati terhadap orang lain.

Orang-orang yang memiliki intelegensi emosi yang kurang baik akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi emosi pada diri mereka sendiri.
Beberapa orang memiliki argumen bahwa intelegensi emosional bukanlah kemampuan kognitif yang spesial, melainkan kumpulan karakteristik-karakteristik kepribadian, seperti empati dan ekstroversi.

Terlepas dari kontroversi yang ada, pengembangan konsep intelegensi merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi kita semua. Pengembangan tersebut memaksa kita berpikir kritis mengenai makna intelegensi dan memaksa kita mempertimbangkan beragam jenis “intelegensi” yang membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pendekatan kognitif juga membantu penyusuran berbagai strategi pembelajaran anak-anak yang mampu secara efektif meningkatkan kemampuan anak dalam membaca, menulis, mengerjakan pekerjaan rumah dan menjalani ujian. Sebagai contoh, anak-anak diajari menggunakan waktu dengan bijak sehingga tidak menunda-nunda dan mampu membedakan persiapan untuk ujian pilihan ganda dengan ujian essai. Yang paling penting, berbagai pendekatan baru dalam menjelaskan intelegensi telah menghapus set mental yang keliru, yang menganggap intelegensi yang diukur oleh tes IQ satu-satunya variabel yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam kehidupannya.

Ada beberapa aspek yang mempengaruhi struktur kognitif, antara lain yaitu:
1. Berdasarkan kedewasaan dan perkembangan individu
2. Sifat belajar yang lebih bermakna dari pengalaman yang terintegrasi
3. Ketepatan dalam mentransformasi informasi stimulus dan pengalaman melalui fungsi kognisinya.

Keterkaitan antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer, berikut beserta kelebihan dan kekurangannya :
Analisa yang mendasar antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer adalah struktur kognisi manusia merupakan bagian atau komponen yang terstruktur dalam otak manusia yang memberi pengetahuan berdasarkan sistem, skema, adaptasi, asimilasi dan akomodasi yang membentuk suatu kematangan dan pengalaman otak dalam menjalankan kehidupan sosial bagi seorang manusia. Mempunyai struktur yang sangat kompleks.

Arsitektur komputer merupakan konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer, kompleks namun tidak sekompleks kognisi manusia. Arsitektur komputer ini merupakan rencana deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll. Beberapa contoh dari arsitektur komputer adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC.

Komputer dirancang oleh manusia melalui proses berfikir (pemikiran manusia) dan berhubungan dengan kecerdasan buatan dan dirancang juga untuk keperluan manusia dalam membantu proses penginputan data, perhitungan, pengolahan data dan lainnya.

Kelebihan dan kekurangan dari struktur kognisi yaitu :
Kelebihan :
-     Struktur kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas. Banyak memberi motivasi agar terjadi proses belajar. mengoptimalisasikan kerja otak secara maksimal.
Kekurangan :
-     Terkadang sulit mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam mengoptimalkan cara berpikir mereka.

Kelebihan dan kekurangan dari arsitektur komputer yaitu :
Kelebihan:
-     Memiliki processor yang berjumlah lebih dari satu.
-     Bisa digunakan oleh banyak pengguna (multi user).
-     Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan.
-     Menggunakan teknologi time sharing.
-     Kecepatan kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second).

Kekurangan:
-     Karena ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya.
-     Harganya sangat mahal.
-     Interface dengan pengguna masih menggunakan teks.
-     Kerjanya sangat lama.
-     Membutuhkan daya listrik yang sangat besar.

Daftar Pustaka:

#SIP PENGERTIAN INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI


Pengertian Informasi
Menurut Luciano Floridi memberikan pengertian informasi yang juga menjelaskan bahwa informasi adalah sebuah labirin konseptual, yaitu informasi merupakan kerangka pemahaman yang tidak bisa dibentuk pandangan umum, tentang apa itu informasi. Melainkan melalui pemahaman lainnya, yang mendukung pengertian informasi itu sendiri.

Definisi sistem
Menurut Eriyanto (2004) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, sistem adalah komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Elemen sistem
-       Input
-       Proses
-       Output

Karakteristik sistem
-       Memiliki komponen
-       Memiliki batasan (boundaries)
-       Memiliki lingkungan (environment)
-       Memiliki interface
-       Memiliki input
-       Memiliki output
-       Memiliki pengolah
-       Memiliki sasaran atau tujuan

Pengertian Sistem Informasi
Hall (2001) mengatakan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.

Pengertian Sistem Informasi Psikologi
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan psikologi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya. Contohnya adalah pengaplikasian Sistem Informasi Psikologi dalam kehidupan yaitu penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalam hal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi).  Seperti tes psikologi yang dulunya diberikan dengan cara manual, sekarang sudah bisa diberikan dengan komputerisasi seperti papikostik, hal ini merupakan suatu kerjasama antara bidang psikologi dengan ilmu komputer yang memberikan manfaat bagi kualitas tes psikologi tersebut.

Daftar Pustaka:
Eriyanto. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Bogor: Grasindo. (Google Book). Diakses pada tanggal 7 Oktober 2016.
Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo. (Google Book). Diakses pada tanggal 7 Oktober 2016.
http://www.anneahira.com/pengertian-informasi.htm. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2016.

#SIP ETIKA MENULIS ARTIKEL ONLINE


Perkembangan teknologi tentunya memudahkan manusia dalam segala hal, misalnya internet. Salah satu manfaat internet yakni kita dapat dengan mudah mengakses dan berbagi informasi dengan mudah dimana saja. Internet  menyediakan akses informasi digital  seperti media massa online, blog, sosial media dan media yang dapat berupa influence lainnya. Media massa tetap diyakini sebagai alat paling ampuh dalam mempengaruhi opini publik dan dapat memberi pengaruh yang cukup besar dalam kehidupan.

Permasalahan
Penulisan berita online  maupun di blog perlu mempertimbangkan karakteristik pengunjung untuk meningkatkan traffic (jumlah pengunjung website). Maka disamping desain website seringkali digunakan berbagai jenis trik seperti update berita sepotong-sepotong guna meningkatkan jumlah akses halaman (page view), menyediakan ruang diskusi interaktif, dan menjaga kredibilitas media. Bisnis media merupakan bisnis trust. Sekali pengunjung tidak percaya dengan informasi sebuah media maka media itu akan ditinggalkan. Makanya kredibilitas media maupun penyedia informasi itu penting untuk memperhatikan etika dalam menulis di media online.

Berita di website juga dikenal dengan ciri khas menggunakan bahasa lugas dan ekonomis-kata karena untuk memudahkan diakses dengan portable gadget seperti handphone dan tablet. Berita website seringkali mengabaikan idealitas sebuah berita yang berpedoman pada 5W+1H. Namun Penulisan berita harus selalu terkait dengan kode etik jurnalistik. Bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk.  Menyajikan sebuah berita sebagai sebuah fakta yang aktual dan tidak imparsial. Maka menjadi penting untuk menyimak Undang-Undang penyajian informasi yakni :
1. UU No.14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik
2. UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Lebih banyak sisi positif maka akan mampu menangkal kabar-kabar negatif dari media sosial dan anonymous media yang tidak bertanggungjawab. Ketidak-sadaran akan adanya etika tidak tertulis dalam ber-Internet dan kekurang-dewasaan dalam penggunaan email, chatting, dan mailing list dapat menyeret para penggunanya kepada situasi yang tidak sehat jika salah satu pihak tidak mengerti budaya di Internet. Para ‘newbies’ perlu diberikan petunjuk yang dapat memberikan pengertian secara cepat kepada mereka tentang budaya Internet.

Untungnya, petunjuk itu telah dibukukan oleh sebuah kelompok kerja yang diberi nama Responsible Use of the Network (RUN) Working Group yang merupakan bagian dari The Internet Engineering Task Force (www.ietf.org) dan telah dimasukkan dalam dokumen RFC yaitu RFC1855. Petunjuk itu dikenal dengan nama Netiquette atau yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Netiket.

Netiket
Terdapat beberapa definisi tentang netiquette, yaitu :
a. Etika dalam menggunakan Internet
b. Aturan-aturan/kebiasaan/etika/etiket umum yg berlaku di seluruh dunia, sehingga para pelaku internet dapat dengan nyaman dalam berinteraksi di dunia maya ini.

Aslinya dua kata yang dijadikan satu, yakni networks dan etiquette. Sebelum internet lahir, kata netiquette tentu belum ada. Orang mengartikan sebagai berperilaku sesuai etiket saat tersambung ke jaringan internet, entah itu saat berinteraksi di forum, mailing list, maupun blog. Di dalam internet tidak ada aturan tertulis yang baku dan memiliki kekuatan legal yang dapat dipakai sebagai acuan untuk memperlakukan dan menyikapi arus informasi dan data di dalamnya.

Sebagai mahluk sosial pelaku internet memiliki kode etik universal sebagai acuan dalam menjaga perilaku dan kehormatan dalam pergaulan komunitas dunia maya. Setiap lingkungan punya nilai etika tersendiri dan tidak ada nilai baku yang berlaku identik, tiap orang dapat memiliki interprestasi yang berbeda terhadap prinsip yang disepakati. Karena itu siapapun bebas untuk mematuhi peraturan yang sesuai dengan dirinya dan yang tidak menyetujui bebas memilih untuk tetap berada di sana sebagai minoritas atau keluar dari lingkungan tersebut.

Dalam kasus tertentu pelanggaran etika dapat diajukan ke pengadilan melalui mekanisme hukum positif yang berlaku pada diri seseorang (warga negara) maupun lembaga/organisasi. Yang paling sering terjadi tuntutan hukum adalah menyangkut soal pelanggaran Hak Cipta, Hak Privacy dan serangan illegal (Spamming, Pirating, Crackingdan sejenisnya) terhadap suatu produk, perseorangan maupun institusi yang dilindungi hukum positif secara internasional. Secara umum siapapun yang merasa menjadi bagian dari suatu komunitas di internet wajib untuk mematuhi kode etik yang berlaku di lingkungan tersebut.

Sebenarnya netiquette adalah hal yang umum dan biasa, sama halnya dengan aturan-aturan biasa ketika kita memasuki komunitas umum dimana informasi sangat banyak dan terbuka.

Pada dasarnya netiquette merupakan panduan untuk bersikap dan berperilaku sesuai dengan kaidah normatif di lingkungan Internet. Dengan mematuhi peraturan ini, maka akan sangat bermanfaat dan membantu dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain tanpa harus mengalami masalah atau tanpa harus mengalami salah pengertian dengan orang lain.

Daftar Pustaka:
Waryanto, N. H. (2006) Etika Berkomunikasi di Dunia Maya dengan Netiquette. http://eprints.uny.ac.id/7229/1/M-20%20-%20Nur%20Hadi%20W.pdf. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2016.