Sunday, January 11, 2015

Fenomena Plagiat Dalam Internet


Plagiat atau Plagiarisme internet adalah penciplakan atau penggunaan semula karya yang didapati  melalui laman internet, menjadikan ide orang lain sebagai hak sendiri tanpa sebarang kredit diberikan kepada penulis asal dan karya asal. Kata ‘Plagiat’ itu sendiri berasal daripada perkataan bahasa Inggris ‘Plagiarism’ yang terhasil daripada perkataan Latin, ‘Plagiarius’, dan perkataan Greek ‘Plagion’. Kata ‘Plagion’ ini membawa maksud menculik atau mencuri sesuatu atau seseorang. Kamus Dewan pula mendefinisikan plagiat sebagai perbuatan meniru, mencontoh karangan (tulisan, hasil kerja orang lain) atau mengutip karangan orang lain (tanpa izin penulis asal). Plagiat juga dianggap sebagai mencedok, yaitu mencedok ciptaan orang lain dan menyiarkannya sebagai ciptaan sendiri.
Menurut wikipedia, terdapat 7 kegiatan yang tergolong sebagai tindakan plagiat:
1.    Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan anda sendiri
2.    Mengakui ide orang lain sebagai ide anda sendiri
3.    Mengakui penyelidikan, data dan uji kaji orang lain sebagai kepunyaan anda sendiri
4.    Mengakui karya kelompok orang lain sebagai hasil anda sendiri
5.    Menyajikan tulisan yang sama pada masa yang lain tanpa menyebut asal-usulnya (karya asal)
6.    Menyalin, meringkas dan menulis semula perkataan, ayat atau ide yang diperoleh daripada sumber lain dan menulis semula mengikut kepahaman anda sendiri.
7.    Melakukan terjemahan bahasa tanpa menyatakan sumber asal terjemahan tersebut
Sekarang istilah plagiat sudah mulai sering digunakan dalam dunia komputer. Di dunia maya plagiat adalah suatu hal yang sering terjadi. mengapa demikian?, hal ini disebabkan karena dunia maya adalah dunia yang bebas. Orang bebas mengakses apa saja di dunia maya. Hal ini menyebabkan banyaknya istilah kopas (copy paste) dalam dunia maya. Tindakan mengkopas karya tulis orang yang telah di posting, sudah menjadi hal yang biasa dalam dunia nyata. Tak heran bila sering kali ditemukan blog dengan isi yang sama. Hal inilah yang membuat plagiat menjadi salah satu bagian dari cyber crime.
Mengapa tindakan kopas di internet dinyatakan sebagai cyber crime? seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tindakan plagiat adalah tindakan kejahatan yang sangat merugikan. Plagiat juga merupakan suatu tindakan yang melanggar hak cipta, seperti yang telah dipaparkan dalam undang undang no 19 tahun 2002.
Apakah yang dimaksud dengan hak cipta? Menurut undang undang no 19 tahun 2002, Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tindakan tindakan yang melanggar hak cipta disebut sebagai plagiat. itu sebabnya penting untuk menulis nama pemilik hak cipta untuk menghindari plagiat, seperti yang ditulis pada undang undang no 19 tahun 2002 pasal 24. Pelanggaran pada hak cipta akan mendapatkan ganjaran seperti yang ada pada undang undang no 19 tahun 2002 pasal 72.
Hal ini menjelaskan bahwa bagaimana plagiat dapat menjadi suatu kejahatan yang serius. Dalam komputer plagiat sudah menjadi bagian dari cyber crime. Di Indonesia untuk mengatasi kejahatan kejahatan di dunia maya telah dibuat UU ITE atau lebih dikenal dengan istilah undang undang cyber crime. Plagiat juga telah dibahas pada undang undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 mengenai informasi dan transaksi elektronik bab VI. Hal ini menjelaskan bagaimana kopas bisa menjadi suatu kejahatan yang serius. Untuk itu penting bagi kita untuk menuliskan refrensi sebagai pencegahan plagiatrisme.

Sejarah Munculnya Plagiat Dalam Internet
Jenis-jenis plagiat :
Menurut petunjuk teknis pencegahan plagiat UPI yang mengutip dari http://www.u.arizona.edu/~rlo/482/plagiarism.pdf tiga jenis tindakan plagiat :
-        Menggunakan kata-kata orang lain secara persis tanpa membubuhkan tanda kutip beserta rujukannya.
-        Menggunakan kata-kata orang lain, tetapi mengubah beberapa di antara kata-kata itu atau menyusunnya kembali walaupun sumbernya disebutkan.
-        Meringkas atau memarafrase kata-kata orang lain tanpa mencantumkan rujukannya.

Sementara itu, Barnbaum (n.d) dari Valdosta State University, menggolongkan plagiat menjadi lima jenis, yaitu:
-        Copy-paste”, dalam arti mengambil kalimat atau frase orang lain tanpa menggunakan tanda kutip dan tanpa menyebutkan sumbernya.
-        Word-switch”, mengambil kalimat atau frase orang lain dengan mengubah struktur kalimat atau kosakatanya.
-        Style”, dalam arti mengikuti artikel sumber kata demi kata dan kalimat demi kalimat.
-        “Metafora”, dalam arti menggunakan metafora orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
-        “Gagasan”, dalam arti mengambil gagasan, pikiran atau pendapat orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
Ireton (n.d) melihat tindakan plagiat dari sudut pandang berbeda. Ia menggolongkan plagiat menjadi;
-        Plagiat kata-kata, yaitu menggunakan kata-kata orang lain sama persis tanpa menyebutkan sumbernya,
-        Plagiat struktur, yaitu menggunakan kata-kata orang lain dengan mengubah konstruksi kalimat, pilihan kata walaupun dengan memberikan rujukan,
-        Plagiat gagasan, yaitu menyajikan gagasan orang lain dengan bahasa sendiri tanpa menyebutkan sumbernya,
-        Plagiat kepenulisan, yaitu mengumpulkan replika atau tiruan karya orang lain atau mengumpulkan artikel yang diperoleh dari Internet atau dari teman, dan
-        Autoplagiat, yaitu menggunakan tugas yang sama untuk dua mata kuliah yang berbeda atau mengambil pikiran sendiri yang telah dikemukakan dalam naskah yang telah diterbitkan tanpa menyebutkan sumbernya.

Elemen Plagiat
-        Ada juga beberapa Elemen Plagiat adalah :Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
-        Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri,
-        Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri,
-        Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
-        Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya,
-        Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya, dan
-        Meringkas dan memprafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.

Terdapat beberapa faktor penyebab mengapa seseorang itu melakukan plagiat. Antaranya seperti yang berikut:
1.     Kesuntukan masa dan tiada ide dalam menyiapkan sesuatu tugasan
2.    Tiada kemahiran dalam melakukan penyelidikan
3.    Sikap mereka yang melakukan plagiat itu sendiri
4.    Kurang pendedahan tentang plagiat dan undang-undang hak cipta

Isu-Isu Global yang Berkaitan Dengan Plagiat Dalam Internet

Semakin Banyak Mahasiswa di Australia Menjadi Plagiat
Beberapa universitas di negara bagian Australia Barat berusaha keras untuk menanggulangi masalah dimana para mahasiswa semakin banyak yang berbuat curang dalam menyelesaikan tugas, terutama membuat tulisan. Tindakan plagiarisme ini diduga karena banyaknya situs internet yang menawarkan jasa membuat tulisan, dengan membayar.

Menurut laporan The West Australian hari Jumat (19/4/2013), angka yang didapat dari empat universitas di Australia Barat ini menunjukkan bahwa dalam dua tahun terakhir, 4.000 mahasiswa mendapatkan peringatan ataupun tindakan indisipliner karena memasukkan karya tulis yang bukan buatan mereka sendiri, bekerja -sama ataupun mencontek selama ujian. Angka dari dua tahun sebelumnya hanya 2.000 kasus.

Universitas terbesar di Perth, Curtin mengeluarkan 1.914 peringatan terhadap tindakan plagiat selama dua tahun terakhir, dan tindakan disiplin diberikan dalam 837 kasus. Sejak tahun 2011, 418 mahasiswa mendapatkan peringatan atau tindakan disiplin karena plagiat di Universitas Western Australia, 398 di Edith Cowan dan 312 di Murdoch. Tindakan disiplin bisa berupa pengurangan angka penilaian sampai dengan pemecatan.

Menurut Wakil Rektor Universitas Western Australia Grady Venville, peningkatan jumlah mahasiswa merupakan salah satu sebab meningkatnya tindakan curang tersebut. Dia juga menambahkan bahwa para mahasiswa juga tergoda karena adanya sejumlah penawaran di internet maupun di sosial media yang menawarkan diri untuk membuat karya tulis.

Prof. Venville mengatakan, mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sehingga mengalami lebih banyak stres dan memutuskan untuk berbuat curang. Menurut laporan koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya, menurut data yang ada, bertambahnya mahasiswa asing dari negara seperti China, India dan Vietnam dalam beberapa tahun terakhir - dengan kemampuan berbahasa Inggris terbatas - menjadi salah satu sebab meningkatnya jasa membantu menulis di internet.

Namun di zaman internet ini, kemampuan universitas untuk mendeteksi kecurangan juga lebih mudah. Bila sebuah karya tulis tampak begitu bagus, dengan kalimat yang runtut, para dosen bisa melakukan pengecekan di internet dan membandingkan tulisan tersebut untuk melihat apakah kalimat ini dicomot dari tempat lain.

Sumber :

12 comments:

  1. stefi aku mau tanya, sanksi terberat apakah untuk orang-orang yang melanggar hak cipta? thank you

    ReplyDelete
    Replies
    1. mengenai hal tersebut, tergantung bentuk pelanggaran yang dilakukan pelanggar. terima kasih

      Delete
  2. Terimakasih infonya sangat bermanfaat bagi pembaca.

    ReplyDelete
  3. Terima Kasih atas informasinya, semoga bermanfaat :)

    ReplyDelete
  4. Terimakasih atas informasinya sangat bermanfaat :)

    ReplyDelete
  5. Inforrmasi yang sangat bagus stefi, terimakasih :)

    ReplyDelete
  6. Terimakasih untuk informasinya stefi :) sangat bermanfaat sehingga kita bisa lebih perduli terhadap karya seseorang dengan tidak menjadi plagiat dan tidak melanggar hak cipta

    ReplyDelete
  7. Terimakasih stefi atas informasi tentang fenomena plagiat dalam internet ini,menambah wawasan saya;)

    ReplyDelete
  8. Terimakasih Stefi atas informasinya. Saya ingin bertanya bagaimana cara memberikan sanksi yang tegas kepada mereka yang selalu memplagiat dalam internet? Terimakasih☺

    ReplyDelete
  9. Terimakasih stefi, semoga bermanfaat info nya ☺

    ReplyDelete
  10. menurut kamu, bagaimana cara menanggulangi tindakan plagiarisme yang tak jarang dilakukan oleh mahasiswa di indonesia ? terimakasih stefi nice blog ;) :)

    ReplyDelete