Anugrah
yang Tuhan berikan sangatlah indah, membuat manusia tertarik mempelajari setiap
detailnya. Tak hanya perwujudan samua detail ilmu yang ada di bumi tempat kita
berpijak, hal-hal yang ada di luar bumi pun membuat manusia ingin mengupas
lebih dalam indahnya alam semesta.
Banyak orang-orang terdahulu dengan berlatarbelakang budaya negara yang berbeda mempelajari bintang sebagai salah satu benda angkasa menjadi awal sistem penanggalan awal, memprediksi musim, hingga menjadikannya budaya yang elok dan lain-lain.
Pernah lihat benda-benda luar angkasa? Manusia tidak bisa menyaksikannya dengan mata telanjang, maka para ahli pun menciptakan alat yang dapat membantu manusia untuk mempelajari alam semesta ini. Teleskop merupakan alat bantu bagi para ahli untuk mempelajari astronomi. Lalu kemudian muncul ide untuk teleskop ruang angkasa pada tahun 1923, ketika ilmuan Jerman bernama Hermann Oberth -salah satu pendiri industri peroketan- menyarankan untuk meluncurkan teleskop ke luar angkasa.
Teleskop
Antariksa Hubble (Hubble Space Telescope), adalah nama yang diberikan untuk
sebuah teleskop antariksa yang dioperasikan oleh Badan Antariksa Amerika
Serikat, NASA. Teleskop ini telah dirancang sejak tahun 1970. Pada tahun 1977,
proyek ini mendapatkan persetujuan dari kongres Amerika Serikat, dan nama
‘Hubble’ diberikan kepada proyek ini pada tahun 1984 sebagai penghormatan
terhadap astronom Edwin Hubble.
Namun sebelum membahas lebih lanjut tentang Teleskop Hubble, berikut ulasan tentang teleskop.
Teleskop
Pernahkan kalian keluar di malam hari dan
mengamati bintang-bintang yang berkelip di langit? Bintang dan benda-benda
langit lainnya jika dilihat dengan mata kita, terlihat begitu jauh dan kecil.
Sangat sulit bagi kita untuk melihat dengan jelas keindahan benda-benda langit
tersebut. Bisakah melihat bintang, bulan, dan planet lebih dekat dan jelas?
Tentu saja bisa, dengan bantuan alat yang bernama teleskop/teropong.
Apa itu teleskop? Oke, mari kita bahas bersama. Teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk
memperbesar benda-benda yang sangat jauh agar bisa terlihat lebih dekat dan
jelas oleh mata kita. Teleskop yang merupakan alat paling penting dalam
pengamatan astronomi mulai diperkenalkan oleh beberapa ilmuwan pada awal abad
ke-17. Istilah teleskop berasal dari bahasa Yunani yaitu tele yang berarti jauh dan skopein
yang berarti melihat atau mengamati.
Ilmuwan yang dianggap berjasa dalam penemuan
teleskop adalah Galileo Galilei, seorang ilmuwan berkebangsaan Italia.
Benda-benda angkasa/astronomi letaknya sangat jauh, sehingga walaupun
sebenarnya cahaya yang dipancarkan benda-benda langit sangat terang, tetapi
tetap saja bila dilihat dari Bumi cahaya mereka sangat redup. Oleh karena itu,
dengan ditemukannya teleskop maka kita mendapat banyak pengetahuan tentang astronomi
yang sebelumnya tidak kita ketahui.
Teleskop sebenarnya hanyalah alat bantu, karena
prinsip kerja teleskop itu membantu mata bekerja dalam mengumpulkan cahaya
sehingga nampak lebih terang dan dapat diperbesar. Semakin besar diameter
teleskop maka semakin banyak cahaya bintang yang dapat dikumpulkan teleskop
sehingga benda-benda langit yang kita lihat menjadi lebih terang dan tajam.
Sejarah Teleskop
Konon, Belanda adalah negeri
dimana teleskop ditemukan. Seperti layaknya penemuan-penemuan lain siapa penemu
pertama dari temuan penting ini menjadi perselisihan panjang. Banyak peneliti yang mengklaim bahwa dirinya adalah
penemu teleskop.
Walaupun teleskop secara
resmi ditemukan di Belanda pada tahun 1608 oleh seorang ahli pembuat lensa
keturunan Jerman, prinsip-prinsip kerja teleskop telah diperkenalkan sejak awal
abad ke-16 Masehi.
Hans Lippershey dikenal juga Johann Lippershey atau Lipperhey
dari Middleburg dianggap sebagai penemu teleskop karena merupakan orang yang
pertama kali menciptakan dan menyebarkan teleskop pertama. Pada tahun 1590,
Zacharias Jansen dan ayahnya, Hans Lippershey, bereksperimen dengan lensa
ciptaan Salvino D’Amarte seorang Italia yang menciptakan kacamata 1 lensa.
Mereka membuat teleskop pipa, namun bayangan yang ditampilkannya masih terlihat
kabur. Setelah melakukan beberapa eksperimen, Hans, menemukan teleskop yang
memiliki dua lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung yang membiaskan cahaya
dan membuat objek yang jauh kelihatan sangat dekat.
Ia diberi penghargaan karena berhasil menciptakan dan
mendesain teleskop sederhana yang pertama.
Namun, pada pada kenyataannya Lippershey gagal menerima
suatu hak paten untuk teleskop temuannya itu. Tetapi akhirnya ia dihadiahi oleh
pemerintah Belanda atas duplikat dari desainnya ” The Dutch Perspective Glass
“. Teropong bintang yang Lippershey temukan hanya bisa memperbesar tiga kali
pembesaran. Inisiatif awal untuk memperoleh hak paten dari temuannya diajukan
pada bagian akhir laporannya ke Kedutaan Belanda dari Kerajaan Siam yang
dipimpin oleh Raja Ekathotsarot. Laporan diplomatik segera disebarkan ke Eropa,
dan mendorong eksperimen oleh ilmuwan lain seperti Paolo Sarpi Italia, yang
menerima laporannya pada bulan November, atau Thomas Harriot dari Inggris pada
1609.
Prinsip kerja teleskop akhirnya disempurnakan oleh
Galileo Galilei yang menggunakan teleskop serupa untuk mempelajari bulan.
Galileo adalah seorang ilmuan dari Italia yang sangat termahsyur namanya dalam
sejarah. Ia merupakan seorang professor matematika di Pisa
yang tertarik dengan mekanika khususnya tentang gerak planet. Teleskop Galileo adalah suatu alat yang lebih baik dari
modifikasi teleskop refraksi yang dibuat Hans Lippershey. Galileo
diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomi.
Teleskop Hubble
Ide untuk teleskop ruang angkasa muncul pada tahun
1923, ketika ilmuan Jerman Hermann Oberth -salah satu pendiri industri
peroketan- menyarankan untuk meluncurkan teleskop ke luar angkasa. Pada tahun
1946, Lyman Spitzer Jr -seorang astrofisikawan Amerika- menulis sebuah makalah
yang mengusulkan sebuah observatorium ruang angkasa. Dia menghabiskan 50 tahun
berikutnya bekerja untuk membuat teleskop ruang angkasa menjadi kenyataan.
Spitzer adalah salah satu kekuatan utama di balik
beberapa observatorium yang mengorbit dari waktu ke waktu, termasuk satelit
Copernicus dan Astronomical Observatory Orbiting. Dengan bantuannya pula
sehingga membantu memacu NASA untuk menyetujui proyek Large Space Telescope
pada tahun 1969. Namun dikarenakan masalah anggaran proyek tersebut belum bisa
jalan.
Pada tahun 1975, European Space Agency mulai bekerja sama dengan NASA mewujudkan rencana pembuatan teleskop luar angkasa yang akhirnya akan menjadi Hubble Space Telescope. Pada tahun 1977, Kongres menyetujui pendanaan untuk teleskop.
Tak lama setelah disetujuinya proyek ini, pengerjaannya pun dimulai. Pihak-pihak yang terkait antara lain Marshall Space Flight Center di Huntsville, Alabama, Goddard Space Flight Center, The Perkin Elmer-Corporation, Lockheed Rudal (sekarang Lockheed Martin) dan lain-lain.
Pada 1979, para astronot yang bertugas memulai latihan, yaitu dengan simulasi di bawah air.
Pada tahun 1981, Space Telescope Science Institute didirikan di Baltimore, Md, untuk mengevaluasi dan mengelola program sains besar ini. Teleskop ruang angkasa yang bersangkutan diberi nama Hubble Space Telescope. Hal ini untuk mengenang astronom Amerika Edwin Hubble (Edwin Powell Hubble), yang menunjukkan bahwa patch fuzzy cahaya di langit malam yang selama itu dikira kabut adalah benar-benar galaksi lain, yang jauh dari galaksi kita, dan telah membuktikan bahwa alam semesta mengembang. Hubble mendapat gelar sebagai bapak kosmologi modern dan telah membuktikan tingkat ekspansi alam semesta.
Setelah beberapa penundaan, peluncuran Hubble
dijadwalkan untuk Oktober 1986. Tapi pada tanggal 28 Januari 1986, Challenger
Space Shuttle meledak hanya lebih dari satu menit setelah penerbangan. Akhirnya
penerbangan berhenti selama dua tahun. Bagian teleskop selesai dipindahkan ke
dalam penyimpanan. Pekerja Hubble terus mengupgrade dan menambah spesifikasi
teleskop.
Dan pada akhirnya tanggal 24 April 1990, Hubble
diluncurkan ke orbit oleh kapal Space Shuttle Discovery dengan pesawat ulang alik Atlantis. Teleskop membawa lima instrumen: The Wide Field / Kamera
Planetary, Goddard Spektrografi Resolusi Tinggi, Kamera Obyek Faint,
Spektrografi Obyek Faint dan Photometer Kecepatan Tinggi. Hubble Space Telescope mengorbit bumi pada ketinggian
sekitar 350 mil (560 kilometer). Menelan biaya sebesar 2,5 milyar dolar dalam
pembuatannya.
Teleskop ini berukuran sangat besar yakni panjang 13 meter, diameter 4,27 meter dan memiliki berat 11 ton, hampir seukuran bus sekolah. Teleskop Hubble memiliki cermin dan lensa dengan diameter 2,8 meter dan beratnya mencapai 826 kg. Cermin ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh aluminium murni untuk merefleksikan cahaya. Selain itu cermin ini juga dilapisi dengan magnesium fluorida yang berfungsi untuk mencegah oksidasi dan bahaya sinar ultraviolet yang bisa merusak lensa.
Terdapat 6 kamera dilengkapi dengan sensor inframerah dan sinar
ultraviolet. Terdapat cermin dengan diameter 8 kaki (2,4 meter) sebagai cermin
utama (primer).
Teleskop
Hubble terletak diatas atmosfer Bumi sehingga terbebas dari distorsi yang bisa
menggangu proses pengamatan. Teleskop Hubble terkenal sebagai teleskop yang
handal dan mampu menghasilkan gambar yang luar biasa tajam. Cara kerja teleskop
ini adalah dengan mengambil citra obyek dengan kamera kemudian gambar tersebut
akan dirubah menjadi kode digital dan dikirim ke stasiun penerima di Bumi
dengan kecepatan transfer mencapai 1 juta bit per detik dan kemudian kode
tersebut diterima dan dikonversi menjadi gambar foto dan spektograf. Telekop
ini dalam satu detik dapat menempuh jarak 5 mil dan dalam setahun bisa mencapai
241 juta km. Teleskop Hubble dikontrol dan dikendalikan oleh Goddard Space
Flight Center.
Setiap 97 menit, Hubble menyelesaikan
revolusinya terhadap Bumi, bergerak dengan kecepatan sekitar 8 km per detik.
Hubble adalah jenis teleskop yang dikenal sebagai reflektor Cassegrain. Cahaya
yang masuk ditangkap oleh cermin primer kemudian diarahkan menuju cermin sekunder
melalui lubang kecil di cermin primer, sampai akhirnya mencapai titik fokus. Jalur
yang sangat rumit untuk mendapatkan fokus yang diinginkan. Orang sering keliru
bahwa kekuatan teleskop terletak pada kemampuannya untuk memperbesar objek.
Namun sebenarnya kemampuan teleskop adalah dilihat dari banyaknya cahaya yang
bisa ditangkap oleh cermin/lensa. Setelah cermin menangkap cahaya, instrumen
Hubble bekerja sama atau sendiri-sendiri untuk memberikan pengamatan. Setiap
instrumen dirancang untuk meneliti alam semesta dengan cara yang berbeda.
Saat Hubble pertama kali
digunakan untuk menangkap target yang jauh, para astronom ternyata mendapatkan
gambar yang kabur (keluar dari fokus seharusnya). Ternyata kesalahan terjadi
pada proses produksi cermin primer dengan ukuran yang tidak sesuai. Setelah
diperbaiki pada tahun 1993, sejak saat itu para astronom dapat melihat jelas
benda-benda yang ditanggkap oleh Hubble. Gambar yang ditangkap Hubble dapat juga dinikmati oleh masyarakat luas di internet dan media lain.
Hubble dirancang agar dapat di perbaiki oleh para astronot, kamera, sensor dan
bahkan panel surya yang besar sudah pernah diganti. Dalam catatan, Hubble telah
dikunjungi 5 kali yakni pada tahun 1993, 1997, 1999, 2002, dan 2009. Sejak
pesawat ulak-alik tidak beroperasi lagi pada tahun 2011, tidak ada lagi
kunjungan berawak ke teleskop Hubble.
1. Service Pertama (Tahun 1993)
Tujuh astronot dengan menggunakan pesawat ulang alik
Endeavour dikirm untuk memasang perangkat optik korektif pada teleskop Hubble.
Speed Photometer diganti dengan paket korektif COSTAR dan WFPC diganti dengan
WFPC 2 (Wide Field Planetary Camera 2). Selain itu panel surya dan
sistem elektronik juga diganti. Empat giroskop, dua unit kontrol listrik, dan
magnetometer juga diganti. Tak lupa astronot juga melakukan penggantian pada
komputer onboardnya. Posisi orbit teleskop juga dirubah. Untuk melakukan semua
itu, astronot dilatih secara khusus dan diperlukan lebih dari ratusan alat agar
kesemuanya dapat berjalan dengan baik.
2. Servis kedua (tahun 1997)
2. Servis kedua (tahun 1997)
Pesawat ulang alik Discovery diterbangkan untuk mengganti komponen pada teleskop Hubble. GHRS dan FOS diganti dengan Space Telescope Imaging Spectograph (STIS) dan Near Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer (NICMOS). Namun sayangnya saat NICMOS dipasang sekitar dua tahun kemudian mengalami kerusakan.
3. Service ketiga, A (Tahun 1999)
Pesawat ulang alik kembali dikirim untuk melakukan penggantian enam giroskop pada teleskop. Tiga giroskop diantaranya sudah rusak. Kesemuanya lalu diganti dengan Fine Guidance Sensor dan komputer. Pemasangan VIK (Voltage/temperature Improvement Kit) untuk mencegah pengisian baterai yang berlebihan. Memori komputer juga diganti dengan memori yang memiliki kecepatan enam kali dari memori sebelumnya. Hal ini bertujuan agar tugas komputasi bisa berjalan lebih cepat serta memungkinkan penggunaan bahasa pemrograman modern.
Servis ketiga B (Tahun 2002)
Pesawat ulang alik Columbia dikirim untuk mengganti instrumen FOC dengan Advanced Camera for Surveys (ACS) yang juga berarti bahwa instrumen COSTAR yang dipasang pada misi service yang pertama tahun 1993 tidak diperlukan lagi. Sebab instrumen baru ini mampu bekerja secara mandiri untuk mengoreksi penyimpangan cermin utama. Panel surya juga diganti dan memberikan sumber daya 30 persen lebih banyak.
4. Servis keempat (Tahun 2009)
Sebenarnya servis akan dilaksanakan tahun 2005, namun setelah bencana yang menimpa pesawat ulang alik Columbia pada tahun 2003, service teleskop Hubble sempat mengalami penundaan dan pasang surut keadaan disebabkan oleh keamanan dan keuangan AS. Setelah permasalahan tersebut berhasil diselesaikan, maka pada tahun 2009, pesawat ulang alik Atlantis dikirim. Instrumen SM4 dipasang untuk menggantikan Data Handling Unit. melakukan perbaikan pada sistem ACS dan STIS, memasang baterai nikel hidrogen baru, pemasangan Wide Field Camera 3 (WFC3) yang dapat membuat sudut pandang menjadi lebih lebar, dan pemasangan Cosmic Origins Spectograph (COS), serta Soft Caputure and Rendezvous system. Hal ini mampu membuat teleskop Hubble berkerja hingga tahun 2014 atau bahkan lebih lama lagi sambil menunggu teleskop penerusnya (teleskop James Webb) diluncurkan tahun 2018 nanti.
Pada tahun 2018 nanti, James
Webb Space Telescope (JWST) besutan badan antariksa Amerika Serikat, NASA, siap
meneruskan tugas teleskop hubble yang akan mengorbit bumi pada ketinggian
sekitar 930.000 mil (1,5 juta kilometer) dari Bumi. JWST akan menjaga cerminnya
pada temperatur minus 388 derajat Fahrenheit (minus 233 derajat celcius).
Ukuran cermin teleskop pengganti ini lebih besar yakni berdiamter 21 kaki (6,4
meter). James Webb Space Telescope (JWST) diperkirakan menelan biaya total
sebesar USD 8.800.000.000.
Berikut gambaran James Webb Space Telescope (JWST)
Teleskop
anyar ini akan bertugas menyelidiki objek di luar angkasa untuk mengungkap
sejarah alam semesta pasca peristiwa ledakan dahsyat atau Big Bang. Peristiwa
tersebut diyakini ilmuwan sebagai cikal bakal terbentuknya berbagai macam
planet di alam semesta.
Para ilmuwan berencana untuk menggunakan teleskop dengan teknologi inframerah untuk mencari galaksi pertama yang terbentu di alam semesta. Apa keunggulan James Webb Space Telescope (JWST)? Teleskop ini memiliki kemampuan untuk melihat objek luar angkasa dengan menembus debu kosmik.
Dengan penglihatan yang lebih canggih ini, JWST diharapkan dapat menemukan sistem planet yang baru terbentuk. Selain itu, teleskop ini digunakan untuk mencari asal-usul kimia yang membentuk kehidupan di sistem tata surya.
Para ilmuwan berencana untuk menggunakan teleskop dengan teknologi inframerah untuk mencari galaksi pertama yang terbentu di alam semesta. Apa keunggulan James Webb Space Telescope (JWST)? Teleskop ini memiliki kemampuan untuk melihat objek luar angkasa dengan menembus debu kosmik.
Dengan penglihatan yang lebih canggih ini, JWST diharapkan dapat menemukan sistem planet yang baru terbentuk. Selain itu, teleskop ini digunakan untuk mencari asal-usul kimia yang membentuk kehidupan di sistem tata surya.
JWST juga dimanfaatkan guna
mencari objek luar angkasa yang unik dan mampu mengabadikan gambar melalui foto
menakjubkan seperti teleskop pendahulunya, Hubble Space Telescope.
Sumber :
http://hubblesite.org/the_telescope/hubble_essentials/
http://www.youtube.com/user/HubbleSiteChannel
http://www.youtube.com/user/HubbleSiteChannel
http://www.astronomi.us/2013/05/sejarah-teleskop-hubble-milik-nasa.html
http://engineeringtown.com/kids/index.php/elektronika/153-teleskop
http://engineeringtown.com/kids/index.php/elektronika/153-teleskop